Pengertian Reproduksi
Reproduksi adalah salah satu dari sekian banyak ciri makhluk hidup. Ini adalah proses saat makhluk hidup bisa menghasilkan keturunan dengan tujuan supaya tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya.
Reproduksi pada manusia berarti membahas suatu sistem yang berbeda struktur dan fungsinya pada pria dan wanita. Sistem reproduksi adalah kumpulan organ internal dan eksternal yang bekerja bersama untuk tujuan prokreasi.
Oleh karena peran vitalnya dalam kelangsungan hidup spesies, tak sedikit ahli yang berpendapat bahwa sistem reproduksi adalah salah satu sistem yang paling penting di seluruh tubuh.
Cara Kerja Sistem Reproduksi Manusia
Proses reproduksi manusia terjadi ketika sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria bersatu dan berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin. Dengan kata lain, kemampuan ini berguna untuk menghasilkan keturunan atau berkembang biak.
Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini dapat terjadi yang disebut dengan alat reproduksi atau alat kelamin. Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan keunikannya sendiri secara genetik.
Ketika proses reproduksi terjadi melalui hubungan intim, percampuran antara sel sperma dan sel telur akan menuju pada proses yang disebut dengan pembuahan. Setelah itu, janin akan terbentuk di dalam rahim antara 36 hingga 40 minggu hingga dilahirkan sebagai bayi.
Perbedaan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Sistem reproduksi pria terdiri dari dua bagian utama, yaitu testis sebagai tempat sperma diproduksi dan penis. Bagian penis dan uretra sebenarnya termasuk dalam sistem saluran kemih dan reproduksi pada pria.
Sedangkan testis merupakan bagian organ reproduksi pria yang terletak di dalam kantong luar yang disebut dengan skrotum. Biasanya sedikit lebih dingin dibandingkan suhu tubuh untuk memfasilitasi produksi sperma.
Sementara itu, struktur eksternal dari sistem reproduksi wanita antara lain klitoris, labia minora, labia majora, serta kelenjar Bartholin. Bagian tubuh yang termasuk organ dalam utama dari sistem reproduksi wanita adalah vagina dan rahim. Kedua organ ini berguna sebagai wadah dari air mani dan ovarium tempat menghasilkan sel telur. Vagina terletak menempel ke rahim melalui serviks, sedangkan saluran tuba menghubungkan rahim ke ovarium.
Pembuahan terjadi jika sperma memasuki tuba falopi dan terus berada di dalam sel telur. Pembuahan biasanya terjadi di saluran telur, tetapi bisa juga terjadi di rahim itu sendiri.
Sel telur kemudian ditanamkan di lapisan rahim saat proses embrio dan janin mulai terbentuk. Saat janin sudah cukup dewasa untuk bertahan hidup di luar rahim, serviks akan membesar dan menyebabkan kontraksi rahim untuk mendorongnya keluar melalui jalan lahir.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria memiliki struktur eksternal yang meliputi:
- Penis
Penis adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan intim. Sperma dapat keluar melalui saluran di dalam penis ketika sudah mencapai orgasme.
- Skrotum
Bagian kantong kulit yang menggantung di pangkal penis. Skrotum berfungsi untuk melindungi testis, saraf, serta pembuluh darah.
- Testis
Suatu kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak di dalam skrotum.
Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal yang dikenal sebagai organ tambahan. Organ tersebut berfungsi untuk membantu berlangsungnya proses produksi, penyimpanan, dan keluarnya sperma. Organ tersebut, antara lain:
- Uretra.
- Vas deferens.
- Epididimis.
- Vesikula seminalis.
- Duktus ejakulatorius.
- Kelenjar prostat.
- Kelenjar bulbouretral.
Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ reproduksi tersebut. Selain itu, hormon testosteron juga bermanfaat dalam pengembangan karakteristik pria dari segi fisik, gairah seksual, FSH (follicle stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone) yang berguna untuk membantu produksi sperma.
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita lebih banyak terletak pada tubuh bagian dalam yang meliputi:
- Tuba Falopi
Jalur yang menghubungkan ovarium dan rahim yang berguna untuk pergerakan sel telur. Bentuk dari tuba falopi menyerupai tabung kecil dan menempel di bagian atas rahim.
- Ovarium
Sebuah kelenjar dengan fungsi untuk menghasilkan sel telur, hormon progesteron, dan hormon estrogen. Organ ini berbentuk oval kecil dan terletak di kedua sisi rahim.
- Vagina
Bagian ini berfungsi sebagai jalur penghubung antara serviks ke bagian luar tubuh. Selain itu, vagina juga berguna sebagai jalan keluar bayi saat proses melahirkan. Saat berhubungan intim, organ ini berguna untuk jalur penetrasi penis sehingga sel sperma dapat masuk dan bertemu sel telur.
- Rahim
Rahim berguna sebagai tempat janin untuk berkembang ketika kehamilan terjadi. Rahim berbentuk menyerupai buah pir dan merupakan organ berongga yang wajib dimiliki setiap wanita jika ingin hamil.
Selain itu, wanita juga memiliki beberapa organ tambahan, seperti labium mayor, labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ tersebut berfungsi untuk:
- Melindungi bagian reproduksi internal wanita dari bermacam jenis infeksi.
- Memicu hasrat seksual pada wanita.
- Sebagai jalur yang memungkinkan sperma untuk masuk ke dalam tubuh wanita dan mencapai sel telur.
Setiap wanita juga memiliki empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH yang membantu proses produksi sel telur di ovarium. Bagian lainnya adalah hormon yang berperan penting untuk kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
Banyak sekali masalah kesehatan yang rentan terjadi pada sistem reproduksi pria, dan kanker prostat menjadi penyakit yang paling umum ditemui. Namun, pria juga dapat mengidap kanker testis dan kanker penis. Selain itu, masalah pada sistem reproduksi pria lainnya yang juga umum terjadi adalah:
- Disfungsi ereksi.
- Prostatitis.
- Epididimitis.
- Hipospadia.
- Varikokel.
- Hidrokel.
- Orchitis.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita dapat dipengaruhi oleh kanker. Sel kanker dapat menyerang rahim, ovarium, payudara dan leher rahim, di antara organ lainnya. Selain itu, masalah pada sistem reproduksi wanita lainnya yang juga umum terjadi adalah:
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS).
- Endometriosis.
- Miom.
- Radang panggul.
- Prolaps uteri.
Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Oleh karena sangat rentan mengalami masalah kesehatan yang membahayakan, setiap individu perlu mengetahui bagaimana cara tepat menjaga kesehatan sistem reproduksi, yaitu:
- Pastikan selalu menjaga kebersihan area intim
Tidak hanya membuat pasangan menjadi enggan untuk melakukan hubungan intim, area kelamin yang tidak terjaga kebersihannya juga meningkatkan risiko munculnya penyakit. Kondisi ini bisa mengakibatkan terganggunya kinerja dari sistem reproduksi.
Pastikan area intim bersih dan kering setelah buang air kecil. Bagi wanita, sebaiknya tidak menggunakan produk yang memiliki kandungan parfum karena bisa mengiritasi vagina. Sementara untuk pria, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan khitan guna mengurangi risiko infeksi bakteri.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang tidak hanya memiliki dampak positif untuk kesehatan fisik, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan sistem reproduksi. Konsumsi makanan bergizi tinggi bisa membuat peluang wanita untuk mendapatkan kehamilan menjadi lebih tinggi. Sementara itu, konsumsi makanan bergizi seimbang juga bisa meningkatkan kualitas sperma pada pria.
- Praktik hubungan intim yang aman
Bertujuan untuk menghindari risiko penularan penyakit seksual, tetapi juga mencegah terjadinya kehamilan yang memang tidak direncanakan. Baik pria dan wanita sebaiknya tidak sering berganti pasangan, menggunakan alat kontrasepsi yang aman, dan segera membersihkan area kelamin setelah berhubungan intim.
- Terapkan pola hidup sehat
Selain pola makan sehat, menjaga kesehatan organ reproduksi juga bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat, menghindari dan mengelola stres dengan baik, berolahraga rutin, tidak merokok, serta menghindari mengonsumsi minuman beralkohol.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter
Terakhir, pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi ke dokter. Jadi, adanya masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi bisa dideteksi dan ditangani lebih dini, sehingga komplikasi yang berbahaya dapat dihindari.
Kapan Harus ke Dokter?
Bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, perlu untuk melakukan pemeriksaan sistem reproduksi seperti pap smear. Sementara bagi pria, pemeriksaan sperma juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui kualitas sperma dan tingkat kesuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar