Perubahan Sosial Budaya Akibat Globalisasi
Bagaimana perubahan sosial budaya di Indonesia sebagai dampak globalisasi ? Mari kita lihat perubahannya pada unsur berikut ini.
1. Bahasa
Globalisasi berdampak terhadap perkembangan Bahasa Indonesia, banyak kata-kata dari bahasa asing, terutama bahasa inggris sebagai Bahasa Internasional memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Contohnya kata hallo, televisi, polisi, radio, program berasal dari Bahasa Inggris television, police, radio, programme. Globalisasi menyebabkan Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional, menimbulkan rasa igin tahu masyarakat internasional tentang Bahasa dan budaya Indonesia, sehingga banyak terjemahan buku ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya buku bahasa Indonesia diterjemahkan ke bahasa lain.
Globalisasi juga menyebabkan simbol informasi dan telekomunikasi menembus batas negara dan wilayah sehingga difahami seluruh dunia.
2. Sistem Pengetahuan
Globalisasi mendorong masyarakat untuk berpikir maju dan berkembang sesuai tuntutan perkembangan zaman. Perkembangan pemikiran ini melahirkan berbagai macam ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru yang bermuara pada semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan IPTEK membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas seperti belajar ataupun bekerja. Selain itu kemajuan IPTEK juga mendorong masyarakat untuk terus berpikir maju melahirkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru lainnya.
Kemajuan ilmu dan teknologi menghasilkan alat-alat komunikasi dan transportasi yang serba canggih seperti telepon selular, komputer (e-mail dan internet), satelit, pesawat terbang, dan kereta api yang dapat mempermudah arus informasi dan transportasi secara cepat tanpa mengenal ruang dan waktu.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Globalisasi menimbulkan pergeseran pada sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup. Contohnya kesibukan keluarga menghadapai acara pernikahan sudah diganti dengan Jasa pengelola pernikahan (Weding Organization) karena dianggap lebih praktis dan efisien.
Organisasi sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Globalisasi mengubah perilaku anggota suatu masyarakat dalam pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi, membuat alat kerja, proses penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi antara lain meliputi kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan. Globalisasi membawa perubahan pada sistem mata pencaharian di Indonesia. Petani Indonesia memanfaatkan mekanisasi pertanian dalam kegiatannya, karena hasilnya lebih banyak waktunya lebih cepat sehingga lebih menguntungkan, efektif dan efisien.
Nelayan beralih mengunakan perahu motor karena larinya lebih kencang dan hasil tangkapan lebih banyak.
6. Sistem Religi
Pengaruh globalisasi yang semakin luas juga merambat ke bidang agama, pengaruh tersebut adalah:
a. Munculnya pemikiran-pemikiran baru, seperti liberalisme, sekulerisme.
Munculnya pemikiran pemikiran baru yang liberal dan cenderung merusak kaidah agama membuat masyarakat bingung dan akhirnya justru terjerumus ke dalam sudut-sudut yang mengkotak-kotakkan agama. Hadirnya paham sekulerisme juga menambah keterbatasan agama dalam mengatur kehidupan manusia. Sekulerisme adalah sebuah paham yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama. Jadi, dalam urusan duniawi tidak boleh dicampur dengan agama, padahal seharusnya kita selalu menyatukan keduanya secara seiringan sehingga tercipta kehidupan yang selaras.
b. Nilai-nilai agama kian memudar.
Globalisasi datang bersama dengan kapitalisme dari barat. Pemikiran ini memasarkan ideologi barat, sehingga dapat menghapus otoritas agama, nilai nilai agama memudar dan terjadi kemunduran dalam kehidupan beragama. Pudarnya nilai-nilai keagamaan sangat terlihat jelas dalam masyarakat saat ini, terutama pada kalangan remaja. Budaya seks bebas, narkoba, minum-minuman keras, hedonisme, boros, tamak sudah menjadi hal yang biasa. Globalisasi dapat memicu perbedaan paham dalam satu agama sehingga menimbulkan kegaduhaan pada praktik pelaksanaan agama. Misalnya saja ketika menentukan hari raya, terdapat perbedaan dari masing-masing kubu agama.
c. Membantu bidang agama
Di sisi lain, dengan adanya globalisasi ini, membantu kegiatan keagamaan. Contohnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi bidang astronomi. memudahkan para ulama dalam menetapkan hari besar keagamaan, misalnya penetapan 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dan sebagainya.
7. Kesenian
Globalisasi seakan-akan telah membuat dunia semakin sempit, suatu bangsa sangat mudah berhubungan dengan bangsa yang lain di belahan dunia manapun. Hal ini membawa dampak bagi negara-negara yang terkena arus globalisasi. Dampak-dampak tersebut dapat kita lihat di bidang kesenian. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat tinggi Keanekaragaman atau kemajemukan kebudayaan Indonesia tidak terlepas dari masyarakat atau penduduk Indonesia yang bersifat heterogen. Perbedaan nilai-nilai budaya tersebut sejatinya dapat menambah khazanah kebudayaan Indonesia menjadi lebih indah dan unik. Namun dewasa ini kebudayan Indonesia yang berupa kesenian daerah dan nilai-nilai budaya tersebut menuntut kita semua untuk memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi kebudayaan Indonesia yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi bagaikan virus yang menyebar begitu cepat, hal ini juga didukung oleh adanya liberalisasi di dalamnya.
Beberapa pengaruh globalisasi terhadap kesenian daerah adalah:
a. Memperkenalkan keragaman seni budaya di Indonsia kepada masyarakat dunia.
Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan informasi berkembang dengan cepat. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet, sosial media, dan telekomunikasi tersebut kesenian-kesenian daerah kita yang beragam dan memiliki ciri yang unik itu dapat dipromosikan kepada dunia, sehingga masyarakat di seluruh dunia akan mengetahui tentang kesenian daerah kita dan akan tertarik untuk berkunjung ke negara kita, baik untuk sekedar melihat keunikan dan keindahan kesenian daerah kita atau bahkan turut mempelajari dan meneliti tentang kesenian daerah di indonesia.
b. Meningkatnya pendapatan Negara.
Globalisasi membantu mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, sehingga menumbuhkan ketertarikan untuk datang dan menyaksikan secara langsung keindahan dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia, kedatangan para turis manca negara ke negara kitaakan meningkatkan pendapatan negara.
c. Menambah kekayaaan atau khazanah budaya bangsa.
Globalisasi memungkinkan terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya antara budaya bangsa Indonesia dengan budaya lain. Dan memungkinkan terjadinya akulturasi dan asimilasi terhadap kesenian daerah di Indonesia dengan kesenian dari negara lain.
Contohnya adalah akulturasi batik Indonesia dengan mode pakaian modern dari negara barat. Berbagai bentuk model pakaian yang bergaya barat kini dipadukandengan motif batik yang kaya akan jenis motifnya, yang hasilnya tidak hanya masyarakat Indonesia sendiri yang menggunakan pakaian ini, namun masyarakat luar negeri pun kini turut mengenakannya
d. Degradasi nilai-nilai budaya bangsa.
Liberalisasi yang merupakan pendukung utama dalam praktik globalisasi ini membuat seseorang bebas untuk menentukan pilihan dan tujuannya. Dan oleh karena liberalisasi ini dan didukung kemajuan teknologi dan informasi membuat kebudayaan dari luar bebas masuk ke negara kita. Hanya saja masyarakat Indonesia sebagian begitu lengah dan kurang memahami betapa pentingnya menjaga nilai-nilai budaya bangsa, sehingga nilai-nilai budaya tersebut semakin lama semakin luntur akibat datangnya nilai-nilai budaya lain yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Misalnya nilai-nilai yang terkandung dalam paham sekulerisme. Paham ini sangat tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia yang telah memiliki kepercayaan atau agama sebagai pedoman hidup. Sekulerisme disini sangat mencari kesenangan di dunia dan tidak memperdulikan hubungannya dengan Yang Maha Kuasa. Salah satu bentuk dari sekulerisme ini adalah kehidupan dunia malam yang sekarang sudah menjamur di kota-kota besar di Indonesia.
e. Lunturnya semangat gotong-royong dan kebersamaan
Nampaknya budaya gotong royong saat ini mulai hilang di tengah arus globalisasi. Salah satu contoh konkritnya adalah permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh anak-anak zaman sekarang. Padahal jika kita sadari nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional tersebut memiliki nilai-nilai yang sangat bermanfaat untuk anak-anak itu sendiri. Misalnya nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong dalam permainan tradisional yang dimainkan secara kelompok. Akan tetapi pada saat ini anak-anak lebih menyukai permainan modern seperti game online yang pada dasarnya permainan ini mengajarkan untuk menjadi seorang yang individual, jauh dari nilai gotong-royong. Seperti virus yang cepat menyebar, permainan game online sekarang ini juga mulai dikenal oleh anak-anak di pedesaan tidak hanya anak-anak yang tinggal di perkotaan saja. Sehingga sangat perlu kita sebagai generasi yang masih hidup sekarang ini menghidupkan kembali dan melestarikan permainan-permainan tradisional yang sarat akan nilai gotong-royong bagi anak-anak. Karena bagaimanapun juga permainan tradisional tersebut juga termasuk salah satu bentuk kebudayaan bangsa Indonesia yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita pada zaman dahulu.
f. Menumbuhkan Sikap anti kesenian daerah
Kesenian daerah kita tidak luput dari pengaruh negatif globalisasi. Modernisasi yang terjadi di dalam globalisasi ini telah membuat masyarakat Indonesia khususnya para remaja menjadi anti terhadap apa saja yang berbau tradisional. Termasuk dalam hal ini adalah kesenian tradisional daerah negara kita. Padahal tidak semua yang berbau modernisasi baik untuk masyarakat Indonesia. Jika tidak diimbangi dengan pengembangan kesenian daerah kita lambat laun kesenian daerah Indonesia akan hilang dari peradaban bangsa. Globalisasi merupakan kenyataan yang tidak dapat kita hindari, mau tidak mau harus dihadapi. Persoalannya adalah bagaimana seharusnya kita menyikapi globalisasi sehingga di satu pihak ia memberi manfaat yang baik bagi manusia dan di lain pihak dampak negatifnya dapat diredam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar